Legenda Banyuwangi
Hallo Blogger! Baru punya kesempatan lagi nih buat nge-blog. Hari ini gue akan cerita tentang Legenda Banyuwangi. Banyuwangi itu nama sungai dan ternyata ada artinya loh. Sejarah dari sungai ini juga seru. Yuk dibaca. Happy reading, guys :)
Suatu waktu, di bagian timur pulau Jawa, ada sebuah kerajaan yang diperintah oleh seorang raja. Nama raja itu Prabu Menak Prakoso. Suatu hari, Prabu Menak Prakoso dan tentaranya menyerang Kerajaan Klungkung di Bali. Raja Klungkung tewas, namun putrinya, Made Surati, dan putranya, Agung Bagus Mantra, mampu melarikan diri dan bersembunyi di hutan.
Prabu Menak Prakoso memiliki seorang putra bernama Raden Banterang. Ia adalah seorang pemuda yang tampan. Suatu hari, Raden Banterang pergi ke hutan untuk berburu. Saat di hutan, Raden Banterang bertemu Made Surati. Made Surati kemudian dibawa ke Blambangan untuk menjadi istrinya. Raden Banterang dan Made Surati menikmati hidup bahagia di istana.
Ketika Raden Banterang sedang berburu satu hari, Made Surati terkejut dengan kedatangan seorang pengemis kotor yang meminta belas kasihan kepadanya. Dia terkejut menemukan bahwa pengemis itu adalah kakak laki-lakinya, Agung Bagus Mantra. Dia segera berjongkok dan memeluk kaki kakaknya. Namun, banyak simpati dari kakaknya tidak diterima dengan baik. Sebaliknya, Agung Bagus Mantra meminta kakaknya untuk membunuh Raden Banterang. Tetapi, permintaan tersebut ditolak. Agyng Bagus Mantra sangat marah kepada Surati. Akhirnya, ia muncul dengan ide licik untuk memfitnah adiknya sendiri, Made Surati.
Perlahan tapi pasti, Agung berhasil meyakinkan Agung Banterang bahwa istrinya telah terlibat dalam skandal dengan pria lain. Meminta belas kasihan, Made Surati mencoba untuk mengatakan kebenaran dan membantah tuduhan suaminya. Mendengar penjelasan istrinya, raja menjadi marah dan marah. Sebagai bukti cinta suci, dia meminta suaminya untuk membunuhnya. Sebagai permintaan terakhir, dia meminta suaminya untuk membuang mayatnya ke sungai. Dia mengatakan bahwa jika air di sungai berbau mengerikan, itu berarti bahwa ia pernah berdosa. Tetapi jika baunya harum, itu berarti bahwa ia tak bersalah.
Raden Banterang yang sudah tidak bisa mengendalikan emosinya segera menikam kerisnya ke dada istrinya. Made Surati pun meninggal seketika. Mayat Made Surati segera dibuang ke sungai kotor. Raden Banterang terkejut melihat sungai tiba-tiba menjadi bersih dan sepertri kaca dengan bau harum. Raden Banterang menjerit tak karuan dan menyesali perbuatannya. Dia berjalan gntai dan jatuh ke sungai sambil berteriak, "Banyu... Wangi... Banyuwangi!!" Banyuwangi berarti "Air Harum". Banyuwangi lahir dari bukti cinta mulia dan suci. Sejak saat itu, tempat ini disebut Banyuwangi.
Oke, selesai!! Gimana? Seru kan..... oke see you. Thanks for reading!!
No comments:
Post a Comment