Tuesday, 14 January 2014

Pidato "Kasih Untuk Hidup"

KASIH UNTUK HIDUP

Syalom! Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita semua karena pada sore yang indah ini kita masih diberikan kesehan oleh Tuhan dan dapat berkumpul dengan hati yang penuh sukacita.

Saudara-saudara yang saya kasihi. Pada kesempatan ini saya ingin kita bersama-sama memaknai "Kasih" dalam kehidupan kita sehari-hari. Seperti yang sudah tertulis dalam 1 Korintus 13:4-5 = " Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain." Tetapi yang kita lihat saat ini, banyak orang yang mudah marah, sombong, dendam, melakukan perbuatan yang tidak baik, bahkan menghalalkan segala cara untuk kepentingannya sendiri. Sifat-sifat seperti ini sangatlah bertentangan dengan pengertian dari "Kasih" itu sendiri.

Tuhan telah menciptakan manusia berbeda dengan makhluk hidup yang lain. Manusia diberikan akal, pikiran dan perasaan yang seharusnya dibagikan untuk orang lain. Karena, bukankah jika kita mengasihi orang lain terlebih dahulu maka kita sudah mengasihi diri kita sendiri? Tentu saja, ya. Maksudnya disini adalah, kita tahu bahwa manusia adalah makhluk sosial yang hidupnya selalu bergantung dengan orang lain. Bagaimana kita ingin dibantu oleh orang lain, sedangkan diri kita sendiri selalu acuh kepada mereka? Oleh karena itu, alangkah baiknya kita terlebih dahulu membantu mereka, sehingga akhirnya mereka juga akan melakukan hal yang sama bahkan lebih untuk kita.

Tertulis dalam Injil Matius 7:12 = " Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka." Sekarang sudah jelas, bahwa tidaklah harus menunggu orang lain dahulu untuk berbuat Kasih, tetapi dimulai dari diri kita sendiri. Tentunya dengan hati yang tulus dan tidak sekedar mengharapkan imbalan.

Hal lain yang menyimpang dengan pengertian Kasih dan dapat kita temukan di kehidupan sehari-hario adalah sikap sombong. Tidak jarang kita temukan bahwa diusia remajapun banyak yang bersikap sombong hanya karena harta duniawi yang berlimpah. Padahal, semua itu didapatkan dari hasil jerih payah orangtua mereka. Itupun juga titipan dari Tuhan. Tidak hanya remaja, orangtua yang mempunyai jabatan juga tidak luput dari kesombongan. Padahal, jabatan paling tinggi hanyalah milik Tuhan.

Rasul Paulus menegaskan dalam 1 Korintus 7:31 = "Orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu." Artinya, harta duniawi hanya milik kita sesaat yang nantinya akan hilang. Oleh karena itu, jangan sombpng jika memiliki harta duniawi yang berlimpah.

Akhir kata untuk saudara-saudara sekalian. Dalam hidup kita memiliki Iman, Pengharapan, dan Kasih. Hal yang paling utama dari 3 hal tersebut ialah Kasih. Maka dari itu, tetaplah hidup dengan Kasih.
Kasih terhadap diri sendiri, sesama, dan kepada Tuhan.

Terima kasih atas perhatiannya. Selamat sore dan salam sejahtera! Haleluya.


Margaretha GM (IX-4)

No comments:

Post a Comment